Click If You LOVE Indonesia!

Friday, September 30, 2011

Hariman Siregar: Sang Legenda Pergerakan Mahasiswa

Lahir di Sumatera Utara, 1 Mei 1950. Hariman merupakan putera ke empat dari pasangan Kalisati Siregar dan ibunya yang bermarga Hutagalung. Sejak SD sampai Kuliah ia selesaikan di Jakarta.

Putera pensiunan pegawai Departemen Perdagangan ini, pada tahun 1973 terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (DEMA UI), di saat aksi di berbagai kampus meningkat. Pada tahun 1973, tercatat pula kegiatan demonstrasi memprotes kebijakan Orde Baru, yang dilakukan oleh salah satu tokoh mahasiswa, bernama Arif Budiman, dan kawan-kawan, dalam kasus pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pembangunan ini menurut kelompok Arif Budiman tidak sesuai dengan situasi di Indonesia. Bagi mereka ini hanya proyek ambisius belaka. Gerakan mahasiswa yang dilancarkan Sejak Agustus 1973 tak lain untuk mengkritik strategi pembangunan yang sudah menyimpang dengan “cita-cita Orde Baru.”

Dalam literatur gerakan mahasiswa di Indonesia, nama Hariman Siregar selalu diidentikkan dengan Peristiwa Malari. Sebagaimana banyak diketahui, Malari adalah julukan yang mencakup dua peristiwa yang berdekatan waktu, meski belum tentu berkaitan. Peristiwa pertama adalah demonstrasi besar-besaran mahasiswa di Jakarta pada 15 Januari 1974.

Aksi itu terutama berkaitan dengan kedatangan Perdana Menteri Jepang, Kakuei Tanaka, ke Indonesia. Pada hari itu, ratusan mahasiswa dan pelajar melakukan long march dari Universitas Indonesia (UI) di Salemba, Jakarta Pusat, ke Universitas Trisakti di Grogol, Jakarta Barat.

Tujuan utama aksi itu sesungguhnya menuntut pemerintah mengubah kebijakan pembangunan dan ketergantungan pada modal asing. Selain itu, juga mendesak penguasa menangani secara serius berbagai penyelewengan dan korupsi yang kian merajalela serta penguatan lembaga penyalur pendapat rakyat. Di Trisakti, mereka melakukan mimbar bebas hingga sore hari.

Pada saat hampir bersamaan, terjadi peristiwa kedua, yakni kerusuhan massal di sejumlah sudut kota Jakarta. Massa melakukan pembakaran, perusakan, dan penjarahan terhadap sejumlah gedung. Dalam kerusuhan yang berlangsung selama dua hari itu, 11 orang meninggal, ratusan mobil dan sepeda motor rusak, serta lebih dari 100 gedung dan bangunan hangus dibakar. Meski para tokoh mahasiswa menyatakan kerusuhan itu tidak ada kaitannya dengan demonstrasi mahasiswa, pemerintah tetap menangkap sejumlah pentolan mahasiswa.

Sebagai Ketua Dewan Mahasiswa UI, Hariman Siregar ada dalam daftar utama target penangkapan. Dalam pengadilan yang digelar untuknya, ia divonis enam tahun penjara (walaupun prakteknya ia hanya dipenjara kurang dari tiga tahun) karena dianggap melakukan tindakan subversi, yakni merongrong haluan negara.

Setelah dibebaskan dari penjara, naluri aktivis Hariman tidak surut. Ia kembali terlibat menyokong gerakan mahasiswa 1978 yang menolak Soeharto sebagai presiden kembali. Setelah itu, nama pria kelahiran Padang Sidempuan, Sumatera Utara, 1 Mei 1950, itu memang tak bisa dilepaskan dari dunia pergerakan hingga sekarang.

Namun sebenarnya nama Hariman tidak bisa 100% dikaitkan dengan peristiwa Malari. Sebab, faktanya, kerusuhan yang diwarnai pencurian, pembakaran, dan terbunuhnya belasan orang itu merupakan aksi yang sama sekali terpisah dari gerakan mahasiswa ketika itu. Kerusuhan itu juga tidak bisa dibilang 100% inisiatif masyarakat Jakarta yang mendukung aksi-aksi mahasiswa, melainkan lebih cenderung ada tangan ketiga yang menggerakkannya.

Yang cukup menarik, ternyata pada masa awalnya menjadi aktivis, Hariman pernah dekat dengan Ali Moertopo, seorang asisten pribadi Presiden Soeharto. Dengan dukungan dari kelompok Ali Moertopo pula, Hariman berhasil meraih kursi Ketua Dewan Mahasiswa UI, mengalahkan pesaingnya dari Himpunan Mahasiswa Islam yang ketika itu sangat berpengaruh di UI.Meski begitu, segera setelah terpilih sebagai Ketua Dewan Mahasiswa UI, Hariman menunjukkan independensinya dari Ali Moertopo.

Tragisnya, lalu menjadi korban alam tarik-menarik rivalitas dua petinggi tentara di lingkaran kekuasaan ketika itu: Ali Moertopo disatu pihak dan Soemitro di pihak lain. Soemitrod icurigai membahayakan kedudukan Pak Harto dengan menggalang dukungan mahasiswa. Malah, dalam dokumen yang dikenal dengan Dokumen Ramadi disebutkan, Soemitro hendak merebut kekuasaan dari tangan Soeharto.

Dalam keterangan resminya ketika itu, pemerintah menyebutkan keterlibatan PSI dan Masyumi yang dicap sebagai kelompok ekstrem kanan dalam tragedi nasional itu. Hal itu disampaikan Presiden Soeharto dalam sidang kabinet dan pada saat bertemu dengan para pemimpin partai politik. Disebutkan pula keterlibatan mantan anggota Partai Nasional Indonesia poros Ali-Surachman dan kalangan tentara yang memiliki ambisi pribadi. Malah, lebih jauh, pemerintah menuding adanya dukungan pihak asing yang ikut menyusun rencana dan mendanai gerakan itu.


Tak ada yang menarik dari kekuasaan yang pongah, tak ada yang mulia dari pemimpin yang pikun. Para kerbau berlari dan berpidato, tapi kami pasti tak hirau. Sebab, kami manusia yang punya kuasa untuk berubah

-HarimanSiregar


Wednesday, September 28, 2011

Seriously UN-LUCKY day!

Bangun pagi kesiangan udah jam 6 lewat 5 menit. Langsung mandi siap-siap, dan berangkat. Di tengah jalan ngeprint tugas dan surat keteranagn penghasilan buat.... OOOPSS! Buat ngajuin beasiswa tapi bodohnya gue gak bawa SKHUN, Ijazah, dan syarat lainnya. Okelah emang gue pikun. Selesai ngeprint gue ngebut abis. Kira-kira sampe didepan Fak. Kehuatan ada mbak-mbak mau nyebrang naik sepeda. Sumpah goblok banget, dari jauh0jauh gue udah klakson dan dia udah ngeliat dia, dia juga udah pelan-pelan. Eh yang tambah bego lagi semakin gue deket malah dia semakin maju. Heran ada orang bego gak ketulungan. Nyaris aja nabrak!

Kebetulan hari ini gue kebagian kelas di Vokasi Kedokteran Hewan, ini petama kali gue bawa motor ke gedung Vokasi KH, dan tebak apa yang terjadi gue sampe KH jam 7.05 dan baru mau masuk satpamnya bilang "KIKnya mana?", mampus gue bilang aja gue gak punya, dan dengan enaknya dia bilang "Kalo gak ada KIK gak boleh parkir disini.". Gue tanya kalo gak ada KIK parkir dimana, dan dia dengan santainya bilang "Ya cari parkiran umum aja.", BABI DISKOOO!!!! Gue udah telat banget rasanya gue pengen ngentutin muka tuh satpam. Akhirnya gue muter jauh banget buat nemu parkiran Vokasi yang boleh dimasukin tanpa KIK, dan asal tau aja itu jalannya jauh banget.

Sampe kelas ternyata boleh masuk, ehh tapi tunggu dulu.... KAMPRET!!! Udah pada selesai kuis. Ah bodo gue ngebut aja ngerjain, untung si Raly masih inget soal-soalnya. Oh iya, lo tau gak sih pagi ini gue pake jeansnya Cipta soalnya jeans gue lagi ilang dan yang satunya ketinggalan di tas Cipta. Kebetulan jeans Cipta lagi dirumah gue, yaudah gue pake dulu. Ya ampun, jeansnya itu kegedean banget tau gak sih. Ukuran jeans gue itu 27-28 dan jeans Cipta tuh 31. Gue jalan dari kelas keparkiran sambil megangin celana takut merosot, gue udah kayak orang idiot tapi berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa gue sampe di Fak. Geografi dengan selamat tanpa celana yang merosot sedikitpun.

Itu gue ke Fak. Geografi mau minta form buat beasiswa doang, kuliah lagi jam 1 itupun di filsafat. Sampe di Geo gue langsung ke Akademik mau minta form, eh babi salto! Taunya lagi istirahat. Yaudah akhirnya gue memutuskan buat menggunakan waktu 3 jam kosong itu buat pulang ngambil SKHUN dll. Gue pulang ditemenin Raly, tujuan pertama keluar kampus gak langsung pulang tapi mau isi bensin di Jakal. Ya Tuhan, dosa apa lagi gue keabisan bensin di jalan tapi untungnya ngepas banget di depan Pom Bensin, Alhamdulillah yahh..

Setelah isi bensin, gue capcus kerumah, tapi mampir dulu kerumah Cipta buat ambil jeans gue yang ketinggalan ditas dia. Guess what, gue dijalan lemes, kepanasan, tepar abis tapi begitu ketemu dia langsung semangat♥ ! Akhirnya gue ganti celana dan gak kedodoran lagi! Ampe rumah ternyata orang pada PERGI dan rumah TERKUNCI! Gila siapa yang gak kesel, udah jauh-jauh dan panas-panas taunya dirumah gak ada orang! Gue udah ngamuk teriak-teriak gedor-gedor pintu berharap Papa lagi tidur. Udah sakit tangan gue akhirnya gak sengaja kaki gue nyenggol rak sepatu dan VOILA gue nemu kunci diumpetin disitu. Ya Allah, kenapa gak daritadi sih ketemunya. Masuk rumah langsung gue obrak abrik isi lemari buat cari C1, SKHUN, dll.

Beres itu gue balik deh ke Geo, nongkrong bentar dan capcus ke Filsafat. Kuliah Pancasila berjalan biasa sampai selesai. Abis itu gue ke DAA mau ambil KTM, persyaratan yang harus gue bawa itu surat penghasilan yang gue print tadi pagi itu. Sampe disana gue milih satu satu bapak-bapa yang ngelayanin. GLEK! Gue dapet bapak-bapak super duper rese yang dulu pas gue registrasi. Gue udah ngomong dalem hati "Anjrit, kenapa gue dapet bapak ini.", dan sama seperti yang gue duga dia bilang "Apaan ini! (sambil gelemparin surat keterangan penghasilan). Ini gak bisa, harus pake cap bla bla bla!". Ah syiiitman, yaudahlah gue pasrah aja, padahal KTM salah satu syarat buat beasiswa. Gue kekampus mau minta form beasiswa sekalian langsung ngumpulin walaupun tanpa KTM, gue pikir bodo amat deh. Dibolehin syukur, kalo gak yaudah bukan rejeki. Eh ternyata bapak-bapak yang ngurus beasiswa baik banget, gue kan kurang dua persyaratan dan dia bilang boleh dilengkapin besok.

Abis itu gue masih ada satu tanggunganm yaitu wawancara BEM KM UGM, langsung gue ditemenin Raly meluncur ke Gelanggang Mahasiswa. Kita ke lantai 2, tepatnya Ruang Sidang 3. Aduhh, tadi gue lupa diwawancara siapa. Pertama gue sih slow aja. Setelah beberapa pertanyaan, itu masnya mulai nyerocos "Kalo gini gimana? Kalo gitu gimana? Kenapa gitu? Bla... Bla... Bla..." Ah gue dicecer abis-abisan ampe nyaris kicep gue. Udah gitu pertanyaannya selalu menjurus banget, udah tau kan gue bego kenapa dikasih pertanyaan susah-susah gitu. Gue disuruh berdiri ditengah ruangan, disuruh orasi 1 menit. Gue bilang aja gak bisa, dia kurangin jadi 30 detik dan gue bilang gue gak bisa. Dia bilang 10 detik, tetep gue bilang gue gak bisa hahaha. Dan gue disuruh duduk lagi, kembail dengan pertanyaan-pertanyaan menjebaknya! Seakaan-akan gue suspect korupsi atau pembunuhan yang udah positif divonis mati. Tapi akhirnya Hell Moment itu selesai juga. Keluar parkiran gue mau nabrak mobil coba, sabar deh gue masih coba sabar. Eh mau ampe tempat bayar karcis, karcisnya ILANG!! Mana gue gak bawa STNK. Gue bilang satpam kalo ilang, terus tiba-tiba dia muter kunci matiin motor gue. Gue bilang "Kok dimatiin pak?", dengan santai dia jawab "Kamu bilang karcisnya kan ilang, kalo motornya tak matiin trus gugup berartikan maling hehe. Seribu ya dek..." Raly ngasihin seribuan dan kita cus. Anjrit, kampret, kepompong goreng!!! Dikiran gue maling motor, sabaaaar Cil!

Gue balik ke Geo dan nungguin Raly dijemput. Setelah Raly dijemput, gue balik. Sampe Klebengan, bensin gue ABIS LAGI! Untungnya deket sama yang jual bensin. Padahal uadh panik gue, malu abis kalo mesti ngedorong motor.

Dan hari gue ditutup dengan makan bareng Abang Cipta! Ketemu dia bener-bener buat gue ngelupain semua keSIALan hari ini. Big thanks, Love.

Ya Allah, terima kasih buat hari ini. I feel like "Acil The Exploler".

Monday, September 26, 2011

It's September 26th!

Gak kerasa udah tanggal 26 September. Gak kerasa juga kalo kita udah jalan bareng 3 tahun. Entah itu putus nyambung, tapi kita sendiri commit kalo udah gak ada lagi yang namanya putus apa lagi nyambung-nyambungan. Banyak yang udah kita lewatin, dari susah, seneng, sedih, macem-macem. Banyak masalah juga yang udah kita hadepin bareng-bareng. Tiga tahun yang lalu aku gak nyangka kita bakal bisa bareng selama ini. Apa lagi sebelum sama kamu, aku gak pernah pacaran yang bener-bener pacaran. Sekarang udah 3 tahun kita bareng, semua udah jadi kebiasaan. Aku sama kamu udah jadi satu paket. Kalo ada kamu pasti ada aku, gitu juga sebaliknya.

Buat Ayu Estiningrum makasih banget kupingmu udah setia banget sama curhatan-curhatanku, aku tau kupingmu panas banget denger cerita tentang Cipta, tapi kamu tetep sabar buat nasehatin aku inilah itulah, berkat kamu juga aku bisa bertahan sama Cipta selama ini. Kamu bener-bener the best i ever had!

Makasih juga buat Artisto Danendra (@Danenen), Jasmine Alvinia Savitri (@niasavitri), Tzara Oktaviara Chebrio (@tzaraoktaviara), Muhammad Riva’i, dan masih banyak lagi yang gak bisa aku sebutin semua disini, makasih buat nahan bosen denger curhatku selama kurang lebih 3 tahun ini. Aku gak tau mesti cerita sama siapa kalo gak sama kalian.

Siapa yang bakal nyangka kalo aku sama Cipta awalnya kenal Cuma lewat Mig33, pasti kalian nganggep aku & Cipta orang gak laku sampe bisa dapet pacar lewat Mig33. I don’t give a shit anyway :P Terserah orang mau bilang kita gimana, yang jalanin kan kita dan kenyataannya bisa bertahan sampai 3 tahun.

Buat my special one Cipta Rizqi Pribadi, makasih buat 3 tahun ini setia ngehadepin siat-sifat aku yang sebenrnya aku tahu kamu udah gak tahan. Kamu tetep coba setia sama aku walaupun yang aku lakuin udah buat kamu sakit hati banget. Makasih buat semua kedewasaan kamu ngehadepin anak kecil kayak aku. Tiga tahun itu gak sebentar kalo menurut aku. Dan yang paling TOP adalah, makasih buat kata-kata “cinta mati 3”-nya! Aku yakin kamu satu-satunya cowok tersisa dari spesies jenismu. Makasih udah tahan sama perbedaan-perbedaan gak penting yang sering buat kita ribut. Aku cuma berharap kalo kita bisa tahan sama semua keadaan kita yang selalu "beda" ini sampe kita nikah, punya anak cucu. Dan kalaupun nanti kita gak berjodoh, aku udah yakin kalo kamu mantan aku yang paling superrr! Happy 3rd Anniversary.

Ake uba iko, Monyong!

“God, thank you for made Cipta Rizqi Pribadi as a GREATEST gift I have ever wanted and also I have ever needed, even I ever recived from You.

P.S Thank you for wrap him well by the way. ;)”




Since: 00:00, Friday, September 26th, 2008